Buah-buahan Jadul Tergusur jaman
GlobalNews, Belum banyak yang tahu bahwa banyak nama
jalan yang terkenal juga diambil dari nama buah-buahan dan nama tumbuhan
contohnya saja Jl. Kemang, atau Menteng di Jakarta. Selain nama
buah-buahan banyak juga nama jalan yang diambil dari nama tumbuhan.
Memang hal itu terjadi karena di kawasan itu pada dahulunya adalah
sebuah area yang banyak ditumbuhi tanaman yang berbuah, sebagai
penghargaan dinamai lah jalan-jalan besar tersebut sama dengan nama
tempat itu pada awalnya. Banyak buah-buahan yang dahulunya sangat
terkenal sekarang sangat sulit untuk dicari, mungkin apabila kepinggiran
Jakarta masih bisa menemukannya apabila beruntung. Ada beberapa buah
yang sempat menjadi idola pada masa keemasannya yang sekarang mulai
terlupakan atau apa karena pohonnya yang sudah tidak ada ya?
Jamblang
Jamblang, jambu keling atau duwet adalah sejenis pohon buah dari suku
jambu-jambuan (Myrtaceae). Tumbuhan berbuah sepat masam ini dikenal pula
dengan berbagai nama seperti jambee kleng (Aceh), jambu kling (Gayo),
jambu kalang (Min.), jambulang, jambulan, jombulan, jumblang (aneka nama
lokal di Sulut), jambulan (Flores), jambula (Ternate), jamblang (Btw.,
Sd.). Juga jambu juwat, jiwat, jiwat padi (Ind., juwet atau duwet (Jw.),
juwet, jujutan (Bl.), dhuwak, dhalas (Md.), duwe (Bima) dan lain-lain.
Buah jamblang biasa dimakan segar. Di India dan Filipina, seperti juga
kebiasaan di beberapa daerah di Indonesia, buah jamblang yang masak
dicampur dengan sedikit garam dan kadang-kadang ditambahi gula, lalu
dikocok di dalam wadah tertutup mirip asinan buah. Namun sempat beberapa
waktu lalu ketika sedang hunting photo di daerah Tanah Abang, sempat
melihat ada pedagang buah-buahan gerobak menjual jamblang ini. Karena
melihat langsung saja membelinya, ketika dimakan serasa asam, kalau dulu
perasaan masih ada manis-manisnya buah jamblang ini. Apa karena belum
matang benar sudah dipetik ya?, namanya juga jamblang rasa asam
merupakan rasa yang wajar

Menteng dalam bahasa latin disebut Baccaurea racemosa, atau kepundung,
adalah pohon penghasil buah dengan nama sama yang dapat dimakan. Sekilas
buah menteng mirip dengan buah duku namun tajuk pohonnya berbeda. Rasa
buahnya biasanya masam (kecut) meskipun ada pula yang manis ketika
matang betul. Sewaktu kecil sih masih banyak melihat pohon ini dibanyak
pekarangan rumah warga, namun karena menanam pohon lain seperti jambu
atau mangga lebih menguntungkan jadi banyak yang beralih mengganti
tanaman buahnya. Buah ini memeliki pengemar sejati yakni ibu-ibu yang
sedang hamil muda yang sering membeli untuk mengurangi rasa mual.

Yang ini bukan alat musik melainkan sebuah nama buah yang sudah lumayan
cukup susah juga untuk mendapatkannya. Kecapi, sentul atau ketuat adalah
nama sejenis buah dan juga pohon penghasilnya, Kecapi diperkirakan
berasal dari Indocina dan Semenanjung Malaya. Berabad-abad yang silam,
tumbuhan ini dibawa dan dimasukkan ke India, Indonesia (Borneo, Maluku),
Mauritius, dan Filipina, di mana tanaman buah ini kemudian menjadi
populer, ditanam secara luas dan mengalami naturalisasi. Buah yang satu
ini cukup rumit untuk memakannya karena kulit buah yang sedikit keras
dan liat, untuk itu jangat kaget ketika banyak orang yang untuk dapat
membuka kulit dan mengambil daging buah digunakan cara yang sangat unik
yakni dijepit diantara pintu, karena dorongan kayu pintu akan membelah
isi kulit buah, lucu ya.

Nama jalan yang diambil dari nama pohon yang banyak ditemui dikawasan
itu, akhirnya kawasan itu diberi nama Jl. Kemang. Kemang adalah pohon
buah sejenis mangga dengan bau yang harum menusuk dan rasa yang masam
manis. Pohon ini berkerabat dekat dan seringkali dianggap sama dengan
binjai, kemang juga dikenal dengan nama lain seperti palong. Sebagaimana
binjai, kemang terutama ditanam untuk buahnya, yang biasa dimakan segar
setelah buah itu masak atau dijadikan campuran es. Buah kemang juga
biasa dijadikan sari buah. Buah kemang yang muda disukai untuk bahan
rujak, dan daunnya yang muda juga dapat dimakan sebagai lalab. Bagi yang
ingin mencari tahu coba saja mencarinya di wilayah Bogor dan sekitarnya
misalnya Parung Panjang.

Mendengar nama buah ini tentunya kita langsung mengarahkan pikiran ke
arah selai untuk tambahan memakan roti isi, padahal srikaya lebih enak
dinikmati selagi segar ketika matang dipohon. Srikaya atau buah nona
(Annona squamosa), buah srikaya berbentuk bulat dengan kulit bermata
banyak hampir serupa sirsak. Daging buahnya berwarna putih, biasanya
bundar atau mirip kerucut cemara, berdiameter 6-10 cm, dengan kulit
berbenjol dan bersisik. Memang matangnya buah ini agak lama jadi banyak
yang tidak sabar dan akhirnya “menyekapnya” dalam beras agar cepat
matang. Selain itu buah ini banyak memiliki kandungan vitamin yang
bermanfaat bagi tubuh antara lain, vitamin C, B6, B, dan menurut kabar
ada juga teh yang dihasilkan dari daun pohon srikaya ini yang berkhasiat
mengurangi Flu dan pencernaan.

Cerme, Cereme atau Ciremai adalah nama sejenis pohon dengan buahnya
sekali. Buah yang masam ini dikenal pula dengan nama-nama lain seperti
ceremoi, dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris dinamai Otaheite
gooseberry, Malay gooseberry dan beberapa sebutan yang lain. Nama
ilmiahnya adalah Phyllanthus acidus. Buah cerme sering dimakan segar
dengan dicampur gula, garam atau dirujak. Cerme juga kerap dibuat
manisan, direbus (disetup) atau dibuat minuman penyegar. Daun mudanya
digunakan sebagai lalap. Rebusan akar cermei dapat digunakan untuk
meringankan asma dan mengobati penyakit kulit. Seperti halnya buah
menteng, ceremai ini juga digemari oleh ibu yang sedang dalam masa
kehamilan karena rasa masam yang menyegarkan untuk membantu
menghilangkan rasa mual, dengan tambahan cocolan sambal rujak atau garam
cabai.

Buah yang dibedakin kata banyak pedagang yang menjualnya. Ternyata buah
yang dipandang sbelah mata ini berdasarkan riset, diketahui ternyata
banyak zat kimia hebat di dalam buah kesemek. Di antaranya terdapat
senyawa-senyawa antioksidan yang selain berkhasiat mencegah kanker juga
menghambat proses penuaan dini. Mengonsumsinya dapat menghilangkan
dahaga, menyehatkan paru-paru dan menguatkan limpa. Kesemek adalah nama
sejenis buah-buahan dari marga Diospyros, tanaman ini dikenal pula
dengan sebutan buah kaki, atau dalam bahasa Inggris dinamai Oriental
(Chinese/Japanese) persimmon. Kesemek yang matang berwarna antara jingga
kekuningan sampai kemerahan dan berdiameter antara 2-8 cm. Buah ini
dapat dimakan langsung dalam keadaan segar setelah diolesi dengan air
kapur dan diperam, agar rasa sepatnya hilang. Buah juga dapat
dikeringkan atau diolah menjadi selai, agar-agar, es krim dan lain-lain.
Buah kesemek yang muda mengandung zat tanin yang dinamai tanin-kaki,
yang menimbulkan rasa sepat pada buah. Zat ini akan berkurang bersama
dengan masaknya buah. Tanin-kaki dimanfaatkan untuk mengawetkan berbagai
kerajinan tangan, membantu produksi arak-beras di Jepang, serta bahan
pengobatan penyakit hipertensi. (Wikipedia)

Terung belanda atau terong belanda adalah jenis tanaman anggota keluarga
terung-terungan (Solanaceae) yang mulai di kembangkan di Bogor Jawa
Barat sejak tahun 1941. Di Indonesia terung ini mungkin pertama kali
dibawa dan dikembangkan di Indonesia oleh orang Belanda pada waktu itu
sehingga dikenal dengan nama terung belanda, padahal buah tersebut
berasal dari daerah Amazon di Amerika Latin.
Buah terung belanda ini dimanfaatkan dengan cara dimakan sebagai buah
segar, untuk bumbu masak, sayuran dan minuman. Terung belanda mengandung
provitamin A yang baik untuk kesehatan mata dan vitamin C untuk
mengobati sariawan, panas dalam dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Terung Belanda mengandung antosianin yang termasuk kedalam golongan
flavonoid yang merupakan salah satu jenis antioksidan, serat yang tinggi
di dalam buahnya bermanfaat untuk mencegah kanker dan sembelit.

Pernah melihat durian tanpa duri, pasti banyak yang belum pernah kan.
Durian gundul adalah sebuah tanaman sejenis durian yang mengalami mutasi
bentuk oleh alam sehingga duri-duri di sekujur kulitnya tidak ada.
Sekilas mirip dengan buah sukun atau seperti tempurung kelapa, ukurannya
sebesar buah melon dengan bobot 800-900 gr. Buah matang mengeluarkan
aroma khas durian dan daging buah juga berwarna unik. Rasa daging
buahnya enak dan manis, kalau bisa disamakan rasanya hampir mirip dengan
durian montong. Buah durian gundul ini sebenarnya berasal dari Lombok
NTB, namun apabila anda ingin mencobanya bisa datang ke Taman Buah Mekar
sari, karena di sana pengelola megembangkan salah satu varietas durian
yang cukup unik ini.