Chelsea Punya Trauma Final Liga Champions
merupakan partai bergengsi yang akan menyita banyak perhatian di dunia.
Pasalnya, partai ini tergolong sulit diprediksi karena Chelsea,
satu-satunya wakil Inggris, dan Bayern Muenchen, klub raksasa asal
Jerman, tergolong jarang bertemu.
Pertemuan terakhir mereka terjadi pada babak perempat final Liga
Champions 2004-05. Saat itu, Chelsea mampu menyisihkan Bayern dengan
agregat 6-5, dengan menang 4-2 di Stamford Bridge dan kalah 2-3 di
Allianz Arena. Namun, catatan ini tidak terlalu berpengaruh, menurut
presenter sepak bola Indonesia, Ricky Johannes.
Ricky Jo menilai, justru Bayern yang memiliki kans untuk menang dalam
laga ini. Selain faktor tuan rumah karena laga ini akan digelar di
Allianz Arena, Sabtu (19/5/2012), Ricky Jo menilai tim lawan memiliki
trauma kekalahan dalam babak final kompetisi terelit di Eropa ini.
"Chelsea punya trauma, trauma semifinal, trauma final. Masuk final,
kalah. Muenchen sudah beberapa kali menang. Jadi, mentalnya masih lebih
bagus Bayern," ungkapnya kepada Kompas.com di sela peresmian salah satu
turnamen futsal, akhir pekan lalu.
Final Liga Champions musim ini adalah final kedua bagi "The Blues".
Dalam final liga pada tahun 2008, Chelsea hanya harus puas menjadi
runner-up setelah dikalahkan 5-6 melalui adu penalti oleh Manchester
United.
Selain itu, Ricky Jo juga menilai bahwa pasukan Roberto Di Matteo ini
akan menghadapi masalah di lini tengah dan belakang, menyusul absennya
empat pemain pilarnya, yaitu bek John Terry dan Branislav Ivanovic serta
gelandang Ramires dan Raul Meireles, walaupun kondisi David Luiz dan
Gary Cahill diketahui makin membaik.
"Jadi terpaksa memainkan pemain-pemain tua mungkin, seperti (Michael)
Essien dan Jose Bosingwa. Masalah mental dan kesiapan para pemain
Chelsea tergantung kondisi mereka fit atau tidak," tuturnya kemudian.
(kompas)