KH Hasyim Muzadi: Atas Nama HAM Tolak Lady Gaga Konser
GlobalNews – JAKARTA-Hak asasi manusia (HAM) dan
kebebasan berekpresi menjadi alasan yang dikemukakan para pendukung
konser Lady Gaga di Indonesia. Mantan Ketua Umum Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengatakan, HAM di Indonesia
belun jelas 'kelaminnya'.
"Apakah dia humanisme seperti yang dianut Gandhi, yaitu my
nationality is my humanity. Atau, westernisme, artinya semua yang dari
barat harus diterima dan yang menolak dicap melanggar HAM," kata Hasyim
Muzadi di Jakarta, Senin (21/5/2012).
Menurut Hasyim, banyak kalangan selalu bicara kebebasan atas nama
HAM. Termasuk, soal konser Lady Gaga. Namun, dalam kasus tertentu mereka
tak berani menyebut orang melanggar HAM.
"Kelompok ini tidak mungkin mencap Israel melanggar HAM sekalipun
ngebom dimana-mana. Atau Indonesianisme, yakni HAM untuk membela
kepentingan kebangsaan. Atau HAM merupakan monster yang justru akan
digunakan melindas norma kebangsaan Indonesia," katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam Malang dan Depok ini menegaskan
kembali, kenyataan di lapangan, kelompok yang paling getol menggunakan
HAM adalah neolib dan neokom yang menggunting norma-norma agama.
"Inilah yang tercermin dari polemik Lady Gaga. Sebagian yang merasa
tokoh agama pun bergaya western untuk memastikan keintelekannya dan
humanismenya," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, masalah konser Lady Gaga di Indonesia
yang kini menjadi perdebatan banyak kalangan, adalah ujian nyata
pemerintah. Polisi, katanya, bisa saja berubah pikiran karena tak kuat
menahan serangan pihak-pihak yang sepakat terhadap konser Lady Gaga.
"Dari sini diuji 'kelamin' pemerintah via polri. Mau ngambil kelamin
yang mana. Buat saya, sebaiknya polri melarang. Toh yang teriak-teriak
berselancar, akhirnya tidak tanggungjawab," ungkapnya.
Ditegaskan kembali, jika kelompok pendukung konser Lady Gaga di
Indonesia mengatas namakan HAM, maka kelompok yang menolak Lady Gaga
juga bisa mengatas namakan HAM.
"Kalau yang membela Lady Gaga berdasarkan HAM, bagaimana kalau yang
menentang juga berdasarkan HAM untuk menentang? Karena menentang pun
juga HAM kan ? Ingat, membela normapun punya HAM," tandas KH Hasyim
Muzadi