Kakek 79 Tahun Ditemukan Meninggal di Kali Surabaya
Surabaya, JA-Pos News – Warga RW 2, Jalan Achmad Jaiz, Kota Surabaya dikejutkan dengan penemuan mayat seorang kakek. Mayat tersebut merupakan warga setempat yang sempat dikabarkan hilang sehari sebelumnya. Informasi yang dihimpun, korban bernama Abdul Kohar (79). Sehari-hari ia dikenal sebagai penjaga Balai RW 2, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. Salah seorang warga Yustinus (68) mengatakan, warga awalnya mencurigai selembar tali yang terikat di pinggir kali, tepat di depan Balai RW. “Korban ini hidup seorang diri dan tinggal dan tidur di balai. Korban juga punya kebiasaan buang air besar di pinggir kali sambil gocekan (berpegangan) tali yang diikat dari atas,” kata Yustinus kepada detikcom, Senin (31/12/2018). “Tapi sejak siang korban ini menghilang. Karena tadi ada warga yang kesusahan butuh bantuannya memasang peralatan terop. Lalu kita mencarinya. Sehari-hari korban memang aktif membantu memasang peralatan di balai RW,” lanjutnya. Warga kemudian dikejutkan dengan penemuan jenazah korban sekitar pukul 22.00 WIB di tengah kali. Korban dalam posisi tertelungkup kaku dan meninggal dunia. Lokasi penemuannya hanya 3 meter dari tempat korban biasanya buang air besar, persis di bawah jembatan setapak penyeberangan antara Jalan Achmad Jaiz dan Genteng Kali. “Untungnya (jenazah) tidak hanyut lebih jauh. Itu anak-anak langsung membawa jenazahnya ke pinggir kali. Tapi belum ada yang berani mengangkat ke atas. Karena menunggu polisi datang,” beber Yustinus. Kapolsek Genteng Kompol Ari Trestiawan mengatakan, semasa hidup, korban diketahui memiliki riwayat diabetes. Hal itu diperkuat dengan luka bengkak di bagian kakinya. “Ada kemungkinan korban ini terpeleset saat buang air besar. Dan keplesetnya itu karena kakinya yang sakit diabetes. Hal itu diperkuat dengan ditemukan luka bengkak di kakinya,” kata Ari. Terkait penemuan jenazah, polisi kemudian meminta keterangan saksi-saksi dari warga setempat. Sedangkan jenazah korban selanjutnya dibawa ke kamar jenazah RSU dr Soetomo dengan menggunakan ambulance milik Pemkot Surabaya. “Pihak keluarganya di Nongkojajar, Wonosari, Pasuruan sudah kita hubungi untuk pengurusan jenazah korban,” pungkas Ari.
sumber : detik