Tradisi Nyadran Yang Masih Dipertahankan Didesa Sidowarek

387 views

Kediri, JA-POS News – Tradisi Sadranan atau Nyadran hampir tidak pernah dilewatkan oleh masyarakat Dusun Begendul kulon, Desa Sidowarek, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri. Budaya yang dilakukan sejak lama ini, dilaksanakan di bulan Suro. Tahun ini, nyadran dilaksanakan dalam suasana pandemi Covid-19 sehingga warga yang datang harus mematuhi protokol kesehatan.

Di hadapan puluhan warga yang mengikuti sadranan ini, kepala dusun (Widodo) mengingatkan agar selalu patuh terhadap protokol kesehatan.

Sadranan bagi warga dusun Begendul kulon, merupakan tradisi turun-temurun untuk menghormati leluhur serta sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Tradisi ini sudah diawali dengan bersih makam di desa setempat pada sabtu (30/7/2022).

Dilanjutkan dengan makan bersama atau hajatan tumpengan dirumah kepala dusun setempat. Mereka duduk berkeliling mengelilingi tumpeng dengan menggelar tikar.

Acara dimulai dengan doa bersama (tahlil) yang dipimpin ulama desa setempat. Nampak warga terlihat ramai dan rukun Namun tetap saja tidak seramai tahun lalu sebelum pandemi.

Saat warga sudah duduk di tikar, kemudian dilaksanakan doa bersama. Usai berdoa, masyarakat melakukan kenduri atau makan bersama.

Setiap warga membawa makanan sendiri dari rumah. Biasanya berupa makanan khas tradisonal antara lain opor ayam kampung (ingkung), sayur buncis, sambal goreng kentang, rempah, perkedel dan juga rempah serta lauk lainnya.

Kenduri menjadi satu rangkaian Nyadran yang paling ditunggu. Rasa kebersamaan antar warga, dan warga lainnya tercipta di-momen ini, tanpa membedakan kaya maupun miskin. Warga membaur menikmati makan bersama. Diharapkan tradisi ini tetap dilestarikan agar kerukunan warga terus terjalin.

Dan malam harinya dilanjudkan dengan acara pagelaran wayang kulit sehingga warga dapat menikmati atau menonton acara wayang kulit tersebut.

Salah satu warga mengatakan dengan adanya Sadranan Didesa mereka, ” dengan adanya Sadranan seperti ini kami warga dusun Begendul kulon sangat senang karena disamping ramai juga dapat berkumpul dengan warga lainya kapan lagi bisa berkumpul dengan warga lainya kalau tidak dimomen acara Sandranan,” ucapnya.(Pon/Sri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *